Saturday, June 25, 2011

Mari Ber-"Mobile School" dan Jelajah "Mobile Library"

JAKARTA, KOMPAS.COM- Maukah Anda berbagi perangkat digital dengan anak Anda? Taruhan pasti Anda tak rela. apalagi jika untuk keperluan sekadar memainkan game "Angry Birds" misalnya. Tapi andaikan perangkat tersebut menyimpan sebuah aplikasi eReader yang di dalamnya menumpuk buku-buku pelajar sekolah? Barangkali Anda harus berpikir lain.

Maraknya perangkat tablet PC berbasis sistem operasi Android tampaknya tak bisa dielakkan. Ini lantaran perangkat Android tak memerlukan persyaratan rumit, hingga tak sedikit produsen perangkat komputer maupun ponsel yang "nimbrung" meramaikan jagad Android. Langkah ini pula yang ditempuh Haier Mobile yang belakangan merilis ponsel dengan sub brand Olive Telecom itu lantas menyerbu bursa gadget nasional dengan produk bertajuk Olivepad.


Menurut Yohanes Dwi, Marketing Head PT United Global Technology, sang distributor tunggal tablet satu ini, Indonesia merupakan tujuan kedua setelah sukses menggebrak pasar India yang tak lain pasar lokal produk tablet pertama Haier Mobile ini. Di negeri Bollywood ini saja selama setengah tahun sejak Juli 2010 telah habis terjual sebanyak 100 ribu unit.

Namun tentu saja tak mudah memasarkan di Indonesia. Sebab selang seminggu sebelumnya telah muncul produk serupa. Tak kurang akal, Olivepad versi Indonesia lalu diperkaya oleh aplikasi yang menjadi kebutuhan hakiki konsumen, khususnya di sektor pendidikan.

"Kami bekerjasama dengan Jatis Mobile membuat aplikasi buku sekolah," terang Yohanes. Buku-buku itu dikemas dalam format digital dan dapat diunduh kapan saja. Dalam uji coba yang berlangsung Kamis (20 Januari) kami mengunduh buku "Mudah Belajar Matematika" untuk siswa SD kelas IV. Buku-buku paket itu langsung terpajang di submenu Buku berjajar dengan tiga submenu lainnya.

Sejak awal Jatis Mobile sendiri sangat percaya bahwa Olivepad sanggup mengoperasikan aplikasi eReader bikinannya ini. Maka proyek kerjasama pun dirintis dengan Kementrian Pendidikan Nasional lewat bagian Pusat Perbukuan. Otoritas pendidikan ini pun memberikan kepercayaan penuh dan mengangsurkan sebanyak 292 judul buku SD, 149 judul buku SMP, 276 judul buku SMA, dan 244 judul buku SMK.

Selepas proses mengunduh, buku-buku itu tinggal dibaca di layar seluas 7 inci. Pembaca cukup menggeser layar untuk berpindah halaman. Tak ayal ini merupakan inovasi pada fitur tablet. Harapannya pastilah agar fungsi tablet semakin optimal. Sekaligus menciptakan budaya "mobile school", belajar dengan buku digital yang dapat dilakukan di mana saja, kapan saja. Bahkan bukan tak mungkin kelak, soal-soal latihan ujian pun bisa dinikmati di Olivepad.

Sementara Jatis Mobile juga telah menjalin kemitraan dengan tiga perusahaan media terbesar di Indonesia untuk mengisi "ruang" Buku Populer, Majalah, dan Koran. Misinya tak lain untuk menciptakan sebuah perpusatakaan digital bergerak yang tersimpan dalam satu perangkat.

Tugas sebagai eReader sebenarnya tidak hanya ditawarkan oleh aplikasi eksklusif Jatis Mobile ini. Jika Anda telusuri menu lain akan tertemu aplikasi Aldiko yang memberikan dua buku gratis, antara lain buku fiksi ilmiah berjudul "The Invisible Man" (H.G Wells) dan "The Art of War" (Sun Tsu). Pasti tak terbatas pada dua buku ini. Sebab, masih segudang buku lagi yang disiapkan oleh aplikasi ini.

Meski telah dirilis aplikasi tersebut, namun Jatis tengah menyiapkan model pembayaran yang mengutamakan kenyamanan pelanggan. Mustinya harga menjadi lebih murah, sebab bahan bacaan ini telah memangkas ongkos produksi seperti kertas dan cetak. Namun Jatis sendiri tetap memberi kebebasan kepada penerbit atau pengarang untuk menentukan harga.

Walaupun sarat akan aplikasi bacaan, sesungguhnya perangkat yang dapat digenggam satu tangan ini menawarkan banyak hal. Olivepad mampu mengakmodasi kebutuhan telefoni (termasuk SMS dan video call), pemutar multimedia (video, foto, dan audio), browsing internet, jejaring sosial (juga instant messaging), main game, asisten pekerjaan dan pembuka email, membaca file Office, pemandu perjalanan lewat GPS dan peta, kamera digital, hingga poin akses wi-fi yang dapat terhubung oleh maksimal lima perangkat digital. Inilah yang tak dimiliki oleh kompetitor dari produk Apple.

Fungsi ini akan semakin bertambah oleh aneka ragam aplikasi yang berjumlah lebih dari 200 ribu dan terpajang di Android Market. Pantas lah jika tablet seberat 375 gram ini diberi tagline "All You Ever Need". Sokongan sistem operasi Android versi 2.2 (Froyo) memberi jaminan lebih banyak aplikasi dapat dinikmati. Rasanya kinerjanya pun tak terlalu terganggu berkat kecepatan komputasi mencapai 600 MHz dari prosesor Qualcomm MSM7227.

Ruang memori internal yang cuma 512 MB bukan persoalan besar. Sebab, menurut Yohanes, aplikasi yang diunduh dari Android Market misalnya akan tersimpan ke kartu memori. Ekspansi memori yang ditelan oleh kartu microSD ini sanggup dijejali sampai 32 GB data.

Pihak Haier Mobile sendiri sangat percaya diri Olivepad akan menembus pasar Indonesia sebelum kemudian menjajal pasar negeri Paman Sam. Dukungan layanan purnajual oleh PT United Global Technology, juga paket bundling selama enam bulan dengan produk dari Telkomsel. Operator inkumben ini sendiri menjanjikan kuota sampai 500 MB per bulan dengan kecepatan data mencapai 512 kbps.

Sebuah tablet PC tanpa konten yang spesifik dan memahami kebutuhan konsumen hanya akan menjadi perangkat apa adanya. Ia tak beda dengan puluhan brand produk sejenis yang sudah membanjiri etalase Roxy maupun Mangga Dua. Olivepad mencari jalan sendiri. (ANDRA/FORSEL)

http://fikirjernih.blogspot.com/2011/01/mari-ber-mobile-school-dan-jelajah.html

No comments:

Post a Comment